Selasa, 10 Februari 2009

Dualisme KNPI Pusat Berakhir di Bandung

Selasa, 10 Pebruari 2009
BANDUNG-Dualisme kepengurusan KNPI pusat berakhir di Bandung, Senin (9/2). Hasil rembukan seluruh ormas dan OKP se-Indonesia di Hotel Savoy Homann, Bandung, Ahad (8/2) hingga Senin (9/2), menunjuk kepengurusan versi Kongres Bali sebagai pengurus definitif KNPI 2008-2011.Sebanyak 58 dari 74 ormas dan OKP yang berembuk di Hotel Savoy Homann, Bandung, memilih hasil Kongres Bali yang menunjuk Azis Syamsuddin sebagai ketua definitif KNPI 2008-2011. Hanya tujuh ormas yang memilih hasil Kongres Ancol, Jakarta, sebagai hasil rujukan pembentukan kepengurusan KNPI. Versi Kongres Ancol, ketua KNPI terpilihnya, yakni Ahmad Doli.Ketua KNPI Versi Kongres Bali, Azis Syamsuddin, mengakui, sejak akhir tahun lalu, terdapat dualisme kepengurusan KNPI pusat. Menurut dia, dualisme itu akhirnya diselesaikan melalui rembukan ormas dan OKP se-Indonesia yang berlangsung di Bandung 8-9 Februari 2009.''Hasilnya, Kongres versi Bali yang mayoritas dipilih oleh OKP dan Ormas,'' ujar Azis kepada wartawan di Hotel Savoy Homann, Bandung, Senin (9/2). Dia mengakui, sebelum hasil rembukan disepakati, sempat terjadi perselisihan antar pengurus KNPI.Bahkan, tambah Azis, untuk mengantisipasi pertikaian, rembukan itu sempat dihentikan sementara oleh aparat kepolisian. Kata dia, perselisihan akhirnya bisa diredam, dan hasilnya Kongres Bali yang terpilih sebagai pemenangnya. Sempat RicuhPertemuan OKP nasional dan DPD KNPI se-Indonesia di Bandung tersebut sempat ricuh, sehingga memaksa Polwiltabes Bandung untuk menghentikannya.Pertemuan yang berakhir Senin dinihari sekitar pukul 02.15 WIB itu diprakarsai DPD KNPI Jawa Barat untuk menjembatani dualisme kepemimpinan di tubuh KNPI. Pada awalnya, pertemuan yang berlangsung di Hotel Homann, Jl Asia Afrika, Bandung, berlangsung tertib dengan agenda utama adalah silaturahmi.Kedua kubu, pada awalnya sama-sama menyatakan ingin mencari solusi atas dualisme kepemimpinan yang ada. Namun, pada malam hari sekitar pukul 09.00 WIB suasana mulai memanas, karena forum tersebut berujung pada upaya pengambilan keputusan untuk mendukung salah satu dari dua kubu KNPI tersebut.Pada pukul 23.00 WIB, pertemuan yang dihadiri ratusan orang peserta itu semakin memanas, setelah kedua ketua umum berbicara. Ahmad Doli Kurnia menyatakan, pihaknya tidak tersinggung atas laporan dari pihak Aziz Syamsuddin ke polisi."Saya pun tidak merasa dizalimi tetapi memang karena ada dua kubu ini, saya berharap dapat bersatu dan segera ada penyelesaian terhadap dualisme kepemimpinan KNPI," katanya.Sementara itu, Azis Syamsuddin juga menyatakan hal yang sama. Ia menegaskan keinginannya untuk menyelesaikan konflik itu karena selama ini pihaknya sudah terganggu dengan adanya dualisme kepemimpinan, apalagi ada sejumlah kader dari OKP yang sama namun duduk di kedua kubu kepengurusan KNPI.Setelah Ketua Umum KNPI dari dua kubu itu berbicara, Tim Pengundang melalui moderator berusaha mencari solusi dengan mempersilakan forum memilih salah satu kubu. Hal itu langsung memicu keributan dengan saling melontarkan kata-kata kasar di antara para peserta yang pro dan kontra dengan keinginan tersebut.Akibatnya, seorang peserta bernama Robby dari Generasi Muda Parmusi, kubu Ahmad Doli Kurnia, dipukul peserta lainnya, setelah sebelumnya ada peserta yang menegaskan agar jangan ada yang mengotori ajang silaturahmi tersebut.Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana dan wakilnya yang berada di dalam ruangan tersebut berusaha menenangkan suasana namun tidak digubris peserta pertemuan. Tak lama kemudian, satuan pengamanan berseragam masuk ke ruangan untuk mengamankan suasana.I Ketut Untung pun langsung naik ke mimbar dan meminta izin kepada panitia untuk menghentikan pertemuan tersebut karena sudah lewat tengah malam dan dilanjutkan pada pagi hari.Akhirnya, para peserta pertemuan pun membubarkan diri meski masih ada beberapa kelompok peserta yang berkumpul di ruangan tersebut dan besok paginya melanjutkan kembali pertemuan tersebut. (sm/ant/rol/gtr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar